Rabu, 16 Februari 2011
nilamega: zaman Indonesia
nilamega: zaman Indonesia: "putaran roda membawa segala alunan manusia yang beradu ada sesuatu yang terasa di setiap titik-titik zaman perbedaan pagi yang melukiskan la..."
zaman Indonesia
putaran roda membawa segala alunan manusia yang beradu
ada sesuatu yang terasa di setiap titik-titik zaman
perbedaan pagi yang melukiskan langit yang kelabu
tak secerah tanah raya yang lalu,,
kesemestaan terasa berbeda
tak sama bahkan penuh warna-warna mendung
membiarkan kami bersaksi atas manusia-manusia yang kaku
mereka bilang akan perbedaan yang harus dimenangkan oleh satu pihak saja
mereka bertindak akan segala kebenaran yang teraja dalam diri pribadi
segala membawa pagi tak lagi seterang kemarin
ya, tanah Indonesia kami yang dulu mau berbagi
tanah kami yang syahdu akan kasih
akan sayang atas raga-raga tak berjiwa menguasai
temanggung dan dan sudut-sudut kota lainnya dilanda kerusuhan yang menjadi sorotan bangsa
yang terhentak segala kegaduhan
atas nama keyakinan atas nama kebenaran yang mereka anggap raja
raja-raja kepentingan pribadi yang ingin mendoktrin kami
atas negeri manusia yang ingin jadi yang Maha Benar
atas suku-suku yang lain
atas agama-agama yang lain
atas kebenaran hakiki yang diyakini para jiwa-jiwa pribadi
ah!!!
kami lelah atas pilihan-pilihan manusia raja yang memuncak
seperti gunung merapi yang telah menghanguskan yogyakarta
seperti rasa sakit yang terus digendong para rakyat miskin ibu kota
seperti sunga0sungai yang kotor membanjiri derita jakarta
dan seperti apa lagi yang harus kami saksikan
di sepanjang berputarnya roda zaman ini
zaman-zaman manusia mati
zaman-zaman nurani mati
zaman-zaman moralitas mati
zaman-zaman jakarta terendam
zaman-zaman raja-raja berkorupsi
zaman-zaman kehancuran negeri dari sudut kota-kota yang beragam bencana
yang kian kelabu seperti langit pagi ini yang terselimuti awan gelap
seperti itukah kami akan mengenal Indonesia
zaman Indonesia,
ialah zaman manusia mati
atas jiwa atas raga atas kota yang jadi legenda kelabu bagian dunia
akankah kau wahai raja-raja
merelakan segala kesempurnaan derita pada bangsa kami
karya: Nila Mega
Bekasi,17 febuari 2011
ada sesuatu yang terasa di setiap titik-titik zaman
perbedaan pagi yang melukiskan langit yang kelabu
tak secerah tanah raya yang lalu,,
kesemestaan terasa berbeda
tak sama bahkan penuh warna-warna mendung
membiarkan kami bersaksi atas manusia-manusia yang kaku
mereka bilang akan perbedaan yang harus dimenangkan oleh satu pihak saja
mereka bertindak akan segala kebenaran yang teraja dalam diri pribadi
segala membawa pagi tak lagi seterang kemarin
ya, tanah Indonesia kami yang dulu mau berbagi
tanah kami yang syahdu akan kasih
akan sayang atas raga-raga tak berjiwa menguasai
temanggung dan dan sudut-sudut kota lainnya dilanda kerusuhan yang menjadi sorotan bangsa
yang terhentak segala kegaduhan
atas nama keyakinan atas nama kebenaran yang mereka anggap raja
raja-raja kepentingan pribadi yang ingin mendoktrin kami
atas negeri manusia yang ingin jadi yang Maha Benar
atas suku-suku yang lain
atas agama-agama yang lain
atas kebenaran hakiki yang diyakini para jiwa-jiwa pribadi
ah!!!
kami lelah atas pilihan-pilihan manusia raja yang memuncak
seperti gunung merapi yang telah menghanguskan yogyakarta
seperti rasa sakit yang terus digendong para rakyat miskin ibu kota
seperti sunga0sungai yang kotor membanjiri derita jakarta
dan seperti apa lagi yang harus kami saksikan
di sepanjang berputarnya roda zaman ini
zaman-zaman manusia mati
zaman-zaman nurani mati
zaman-zaman moralitas mati
zaman-zaman jakarta terendam
zaman-zaman raja-raja berkorupsi
zaman-zaman kehancuran negeri dari sudut kota-kota yang beragam bencana
yang kian kelabu seperti langit pagi ini yang terselimuti awan gelap
seperti itukah kami akan mengenal Indonesia
zaman Indonesia,
ialah zaman manusia mati
atas jiwa atas raga atas kota yang jadi legenda kelabu bagian dunia
akankah kau wahai raja-raja
merelakan segala kesempurnaan derita pada bangsa kami
karya: Nila Mega
Bekasi,17 febuari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)