keruntuhan yang masih tersisa diantara sebuah senyum dan rindu
menanggalkan sebuah impian untuk mengejar keabadian
bahwasanya hidup sesungguhnya adalah kematian
dan adalah kehancuran
dan siap untuk kembali pada ketakmengertian nafas Illahi
yang dihembuskannya bagi insan yang mampu bersyukur
bersyukur pada detak waktu yang tak tentu
pada kesejatian dan keabadian hidup yg semu
hanya itu,
kemudian semua akan kembali
seperti hati yang karam
meninggalkan keheningan
menanggalkan segala sesak
melayangkan segala hembusan penat
itu saja, sudah
kembalilah segalanya pada tiada
dan adanya ada
pada kekosongan hidup
pada kesyahduan semu
kehidupan yang misteri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar