Sabtu, 23 Agustus 2014

Jangan Takut, Allah ada, selalu ada


Kadang kita menginginkan rencana yang telah difikirkan dan dikehendaki benar-benar nyata terjadi. Tetapi kadang kita lupa, bahwa kita adalah manusia. Kita memang punya tenaga dan kemauan / hasrat meraih apa yang diinginkan, tetapi kita lupa bahwa ada yang maha menguasai segalanya, yaitu Allah swt.
                                 Allah akan mengcancel segala sesuatu yang kita anggap baik, bukan karena Allah benci tetapi karena Allah punya rencana yang jauh lebih baik, anggun, dan suci. Allah yang menguasai segalanya. Maka jika hati diikhlaskan pada kebesaran Allah, jika hati mampu berlapang dada menerima suatu takdir, maka Allah yang akan menghapus segala sakit, kecewa, jengkel, juga airmata dengan Kebahagiaan yang Maha Sempurna, yaa Maha sempurna. Bermimpilah, berharaplah, dan bekerja keraslah dalam menggapainya, berproseslah dengan keyakinan pada diri dan Allah. Namun pasrahkan dan bersandarlah segalanya dengan berdoa kepada Allah. Insyalah Allahlah yang akan menepati janjinya secara terang dan menakjubkan pada hambanya yang selalu mengingat Allah dan berusaha mencari Allah, berusaha dekat dengan Allah, sesulit dan semudah apapun. Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, tidak ada yang mustahil bagi Allah. Bersabarlah karena Allah swt.
Apalagi dalam sebuah hubungan cinta, tentu tidak akan mungkin bisa terwujud selalu seperti apa yang diinginkan salah satu pihak. Tidak mungkin hubungan bisa berada pada posisi aman, nyaman, dan bahagia karena seberapa banyak perjuangan dan pertahanan salah satu pihak saja. Perjuangan dan pertahanan itu haruslah ada dalam kedua pihak pada posisi sama, tapi bukan bermaksud menjadikan cinta sebagai hitungan melainkan sebagai sebuah keinginan yang murni lahir dari kesadaran nurani sebagai pengasih. Jika salah satu harus jadi followers, maka hubungan cinta pun dapat menjadi relasi kekuasaan. Hal ini tentu akan membawa hubungan pada ketidaknyamanan, kegalauan, dan kesedihan. Padahal seharusnya cinta diterima dan diresapi dalam hati sebagai anugerah dan syukur luar biasa kepada Allah swt karena diberkati perasaan kasih dan tidak bertepuk sebelah tangan hingga bisa menjalin hubungan yang lama. Kesulitan, kesedihan, kegalauan, dan kebahagiaan harus dirasakan sebagai masalah bersama dan bersama untuk menemukan jalan keluar yang bijaksana. Bijaksana karena tidak menyakiti dengan memenangkan salah satu hasrat pihak tertentu, tetapi jalan terbaik untuk kedua pihak.
Ya Allah, betapa perasaan cinta dan sayang itu begitu mengalir seperti air sungai yang dingin menyejukkan dan menjadi anugerah kehidupan. Tetapi lupa bahwa dalam aliran sungai itu terdapat batu-batu cadas yang mampu melukai. Maka sebuah cinta yang ideal adalah mampu mengatasi permasalahn dengan sebaik dan sebijak mungkin dengan mengutamakan diatas segala-galanya perasaan kasih keduanya. Pada tahap ini pun harus diingat bahwa perasaan kasih itu adalah anugerah Allah, maka tidak ada kesempatan bagi salah satu pihak untuk menyakiti karena manusia akan mempertanggungjawabkan dihadapan Allah. Dan Allahlah tempat segala kembali dan berpengharapan.
Engkau benar ya Allah, segalanya adalah kekuasaan dan kepemilikanMu. Dan manusia seharusnya bersyukur karena diberikan kesempatan mutlak untuk berusaha sebaik-baiknya dan selebihnya adalah berusaha dengan berdoa dan berharap hanya Kepada yang Maha pemberi harapan dan Maha mewujudkan, yaitu Allah swt. kita pun dapat melakukan keburukan, kesalahan, dan kehilafan juga kelemahan jika tanpa petunjuk, kekuatan dan ridho Allah swt. Yaa Rob berikanlah segala kebaikan-kebaikan di bumi dan di langit pada umat manusia. Allahhu akbar. 
***

Purwokerto, 21 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar