Kadang kita menginginkan rencana yang
telah difikirkan dan dikehendaki benar-benar nyata terjadi. Tetapi kadang kita
lupa, bahwa kita adalah manusia. Kita memang punya tenaga dan kemauan / hasrat
meraih apa yang diinginkan, tetapi kita
lupa bahwa ada yang maha menguasai segalanya, yaitu Allah swt.
Allah akan mengcancel segala sesuatu
yang kita anggap baik, bukan karena Allah benci tetapi karena Allah punya rencana yang jauh lebih baik, anggun, dan
suci. Allah yang menguasai segalanya. Maka jika hati diikhlaskan pada
kebesaran Allah, jika hati mampu berlapang dada menerima suatu takdir, maka Allah yang akan menghapus segala
sakit, kecewa, jengkel, juga airmata dengan Kebahagiaan yang Maha Sempurna, yaa
Maha sempurna. Bermimpilah, berharaplah, dan bekerja keraslah dalam
menggapainya, berproseslah dengan keyakinan pada diri dan Allah. Namun
pasrahkan dan bersandarlah segalanya
dengan berdoa kepada Allah. Insyalah Allahlah yang akan menepati janjinya
secara terang dan menakjubkan pada hambanya yang selalu mengingat Allah dan
berusaha mencari Allah, berusaha dekat dengan Allah, sesulit dan semudah
apapun. Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Bersabarlah karena Allah swt.
Apalagi dalam sebuah hubungan cinta,
tentu tidak akan mungkin bisa terwujud selalu seperti apa yang diinginkan salah
satu pihak. Tidak mungkin hubungan bisa berada pada posisi aman, nyaman, dan
bahagia karena seberapa banyak perjuangan dan pertahanan salah satu pihak saja.
Perjuangan dan pertahanan itu haruslah ada dalam kedua pihak pada posisi sama,
tapi bukan bermaksud menjadikan cinta sebagai hitungan melainkan sebagai sebuah
keinginan yang murni lahir dari
kesadaran nurani sebagai pengasih. Jika salah satu harus jadi followers, maka
hubungan cinta pun dapat menjadi relasi kekuasaan. Hal ini tentu akan
membawa hubungan pada ketidaknyamanan, kegalauan, dan kesedihan. Padahal seharusnya cinta diterima dan diresapi
dalam hati sebagai anugerah dan syukur luar biasa kepada Allah swt karena diberkati perasaan kasih dan
tidak bertepuk sebelah tangan hingga bisa menjalin hubungan yang lama. Kesulitan, kesedihan, kegalauan, dan
kebahagiaan harus dirasakan sebagai masalah bersama dan bersama untuk menemukan
jalan keluar yang bijaksana. Bijaksana karena tidak menyakiti dengan
memenangkan salah satu hasrat pihak tertentu, tetapi jalan terbaik untuk kedua
pihak.
Ya
Allah, betapa perasaan cinta dan sayang itu begitu mengalir seperti air sungai
yang dingin menyejukkan dan menjadi anugerah kehidupan. Tetapi lupa bahwa dalam aliran sungai itu
terdapat batu-batu cadas yang mampu melukai. Maka sebuah cinta yang ideal adalah mampu mengatasi
permasalahn dengan sebaik dan sebijak mungkin dengan mengutamakan diatas
segala-galanya perasaan kasih keduanya. Pada tahap ini pun harus diingat
bahwa perasaan kasih itu adalah anugerah Allah, maka tidak ada kesempatan bagi
salah satu pihak untuk menyakiti karena manusia akan mempertanggungjawabkan
dihadapan Allah. Dan Allahlah tempat segala kembali dan berpengharapan.
Engkau benar ya Allah, segalanya adalah
kekuasaan dan kepemilikanMu. Dan manusia
seharusnya bersyukur karena diberikan kesempatan mutlak untuk berusaha
sebaik-baiknya dan selebihnya adalah berusaha dengan berdoa dan berharap
hanya Kepada yang Maha pemberi harapan dan Maha mewujudkan, yaitu Allah swt. kita pun dapat melakukan keburukan,
kesalahan, dan kehilafan juga kelemahan jika tanpa petunjuk, kekuatan dan ridho
Allah swt. Yaa Rob berikanlah segala kebaikan-kebaikan di bumi dan di langit
pada umat manusia. Allahhu akbar.
***
Purwokerto, 21 Agustus 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar