Jumat, 06 September 2013

Sebuah Perjalanan Oleh Nila Mega Marahayu


Seperti daun,
aku jatuh dari ranting pohon teduh
tak bisa menghindari gejolak musim
Yang menciptakan gugur untuk meruntuhkan angkuh

Seperti daun,
aku jatuh pada tepian sungai
Menyangsikan kejernihan air yang mengalir
Menghantarkan sampai diantara cadas-cadas
Yang merumuskan luka dan ngilu

Seperti daun,
aku semakin layu dan menghitam
Berjalan perlahan meninggalkan ribuan musim
Mengikuti arus kecil sungai-sungai
Tidak ada lagi alasan untuk berteduh dan menepi

Seperti daun,
aku tidak dapat selamanya mengapung di atas air
menyerahkan dan menaklukkan rasa yang senyap
hingga tidak ada lagi alasan untuk cinta atau nestapa

dan seperti daun,
aku tidak lagi gigil diterpa air dan udara dingin
mungkin akan mengalir atau tenggelam dari perjuangan
mungkin menjadi titik arus penyerahan hidup
menuju penantian muara kesunyian yang kudus  


             Jogjakarta, 25 Agustus 2013; 23.55 

3 komentar:

  1. puisi ini dimuat dalam buku antologi puisi bersama "Sebuah Kamar" pada 2014 bersama teman-teman Lincak, dan Rachmat Djoko Pradopo sebagai pengantarnya,

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. wahh terima kasih,,
      mari semangaat nulis juga untuk mbaa Fatimah,, ^^

      Hapus