Sabtu, 10 Maret 2012

Surat Kecil Untuk Tuhan Analisis Reader Respon

I. Pendahuluan
Karya sastra menawarkan sebuah potret kenyataan yang bisa menjadi bahan perenungan bagi penikmatnya. Karya sastra memuat gambaran realitas yang ada. Sastra dan masyarakat pada gilirannya berada dalam kaitan dialektis. Meskipun demikian, sastra lebih banyak ditentukan oleh masyarakat daripada menentukannya (Ratna, 2005: 268). Oleh sebab itu, pengarang memiliki keterkaitan dengan keaadaan realitas atau sosial masyarakat dalam menciptakan karya sastra. Hal ini terjadi karena penyair merupakan bagian dari mobilitas sosial dan sastra merupakan refleksi dari potret kehidupan masyarakat.
Potret kehidupan inilah yang memicu lahirnya sebuah novel Surat Kecil Untuk Tuhan. Cerita dalam novel ini merupakan kisah hidup nyata dari seorang Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke dalam mempertahankan hidupnya. Ia terserang kanker jaringan lunak pertama di Indonesia, oleh sebab itu belum ada obat mujarab yang dapat mengobatinya. Ia telah menjalani berbagai terapi, tapi takdirnya untuk mati muda tetap terjadi. Ia beruntung karena tinggal bersama ayah yang selalu menyayangi dan menyemangatinya, hingga ia menjadi gadis yang tegar. Selain itu peran kedua kakak lelakinya, keenam sahabatnya, juga Andy kekasihnya tidak pernah lengah untuk terus memberikan perhatian padanya. Keke tidak pernah menyerah dalam menjalankan hidupnya, ketika ia sakit dengan wajah yang mengerikan ia tetap menjalankan aktivitas belajar di sekolah seperti anak normal. Ia bahkan ikut ujian nasonal. Ia juga menjadi salah satu murid terpandai di sekolah. Nilai ujiannya pun terbaik di SMA, hingga penghargaan dari Megawati Soekarno Puteri yang kala itu menjadi presiden didapatkannya. Hal itu sebagai kenangan terakhir yang ia persembahkan untuk ayahnya dan orang-orang yang disayanginya.
Kisah dalam novel ini menceritakan secara detail perjuangan Keke pada detik-detik terakhir hidupnya. Kisah haru yang di dominasi oleh tokoh utama yang tegar dan inspiratif bagi teman-temannya ini membuat peristiwa dalam novel ini menarik. Kekuatan karakter tokoh utama dalam membangun alur dalam novel ini menarik.
Novel Surat Kecil Untuk Tuhan layak untuk dianalisis kepopulerannya. Hal ini dikarenakan kesuksesan novel tersebut dalam menarik perhatian pembaca di Indonesia. Cerita ini dahulu ditulis dalam blogger dan banyak dikunjungi pembaca hingga dua juta banyaknya pembaca. Akhirnya buku ini oleh Inandra publisher dibiayai menjadi sebuah novel. Pada juli 2008 novel ini pertama kali dibuat atau diterbitkan dan terus mengalami cetak ulang yaitu; tiga kali cetak pada tahun 2008, dua kali cetak pada 2009, dua kali cetak pada 2010, dan empat kali cetak pada 2011. Pada tahun 2011 pula novel tersebut diangkat ke dalam sebuah film layar lebar dan berhasil menarik penonton lebih dari lima puluh ribu orang di Indonesia. Film yang diangkat dari novel ini juga diputar hingga di Malaysia dan Singapura. Melihat begitu antusiasnya pembaca terhadap novel Surat Kecil Untuk Tuhan, maka analisis pembaca atau reader respon menjadi pendekatan yang tepat untuk meneliti novel ini.

II. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah pada penelitian ini dapatlah diungkapkan dalam pertanyaan yaitu bagaimana novel Surat Kecil Untuk Tuhan dapat menjadi populer di Indonesia.

III. Landasan Teori
Sastra populer adalah perekam kehidupan, dan tidak banyak memperbincangkan kembali kehidupan dalam serba kemungkinan. Ia menyajikan kembali rekaman-rekaman kehidupan itu dengan harapan pembaca akan mengenal kembali pengalaman-penaglamannya sehingga merasa terhibur karena seseorang telah menceritakan pengalamannya itu. Sastra populer akan setia memantulkan kembali “emosi-emosi asli” dan bukan penafsiran tentang emosi itu. Oleh karena itu, sastra populer yang baik banyak mengundang pembaca untuk mengidentifikasikan dirinya (Nurgiantoro, 2010:18). Disamping itu, sastra memaparkan suatu pengetahuan dengan pengalaman tertentu sehingga memiliki arti bagi pembaca. Bahasa sastrapun haruslah mampu mengajak pembaca untuk memasuki pengalaman yang digambarkan penulisnya Menurut teori Iser, kita dapat melihat bahwa makna dari suatu karya sastra tentunya dapat berbeda-beda karena tujuan membaca juga berbeda-beda. Iser menambahkan pula bahwa karya sastra mempunyai dua kutub, yaitu artistik dan estetik. Kutub artistik adalah teks penulis dan kutub estetik adalah realisasi yang dicapai oleh pembaca. Artinya, bahwa suatu karya sastra berada dalam kedua kutub tersebut. Sehingga teks masih bersifat virtual karena tidak mempunyai arti apapun dan teks tidaklah konkret. Kekonkritan teks terjadi apabila ada proses interaksi dinamis dengan pembaca (Ida, 2011: 175-178).
Teori reader-response menunjukkan bahwa pembaca merupakan unsur aktif yang mengomunikasikan kenyataan karya sastra, atau dengan kata lain bahwa pembaca melengkapi pemaknaan melalui interpretasi (Ida, 2011:174). Seringkali begitu fiksi populer dikaitkan dengan pembaca, maka pemikiran yang muncul adalah dampak dari teks kepada pembaca, padahal tidak demikian. Menurut Iser, meskipun teks sangat berkaitan dengan norma-norma dan nilai sosial dari pembacanya, fungsinya tidaklah hanya menyajikan data. Suatu teks menyajikan petunjuk dari apa yang akan diproduksi, dalam hal ini produk ada karena interaksi teks dengan pembacanya. Dalam hal ini pembacalah yang memberi arti semuanya dan sesuai dengan pendapat Iser bahwa makna dari suatu karya sastra dapat berbeda-beda karena tujuan pembaca juga berbeda-beda (Ida, 2011 : 177).

IV. PEMBAHASAN
Novel Surat Kecil Untuk Tuhan menjadi bermakna dan konkret bagi pembaca sesuai dengan penjelasan Iser bahwa teks masih bersifat virtual karena tidak mempunyai arti apapun dan teks tidaklah konkret. Kekonkritan teks terjadi apabila ada proses interaksi dinamis dengan pembaca (Ida, 2011:178). Oleh sebab itu kepopulerann Surat Kecil Untuk Tuhan ini tidak dapat dilepaskan dari peran pembaca. Dapat dikatakan bahwa pembaca menyukai atau tertarik dengan Surat Kecil Untuk Tuhan, maka novel ini dengan segera menjadi populer. Kemudian yang menjadikan novel ini diminati atau disukai pembaca tentu karena adanya suatu unsur-unsur yang sesuai dengan selera pembaca.
Unsur pertama yang menjadikan novel Surat Kecil Untuk Tuhan ini populer karena cerita ini berlatarbelakang kisah nyata. Novel ini diangkat dari perjalanan hidup seorang mantan penyanyi cilik bernama Gita Sesa wanda cantika (Keke). Unsur ini memberikan nilai tersendiri bagi pembaca. Pembaca dalam hal ini begitu antusias untuk membaca sebuah novel yang diangkat dari kisah nyata.
Unsur kedua yaitu terletak pada alur yang ditawarkan dalam novel ini. Alur cerita yang memiliki klimaks mengharukan bagi pembaca. Cerita dalam novel ini mampu menimbulkan emosi pembaca ketika pembaca mengharapkan kesembuhan pada tokoh Keke, namun cerita berakhir dengan tokoh utama yang meninggal. Ketegaran Keke dalam menjalani kehidupannya memberikan kesan tersendiri bagi pembaca.
Kemudian, rasa simpati terhadap perjalanan hidup Keke dalam Surat Kecil Untuk Tuhan ini juga dirasakan pembaca ketika alur tersebut mengisahkan tentang peran sang ayah yang tidak putus asa untuk mencari cara agar Keke sembuh. Kasih sayang yang diberikan sang ayah, teman-teman, dan kekasih tokoh utama juga memberikan rasa haru bagi pembaca. Melalui sudut ini, tentu terlihat bahwa pembaca tertarik terhadap novel Surat Kecil Untuk Tuhan tersebut hingga novel ini menjadi populer. Hal ini dapat terlihat dalam kutipan sebagai berikut.
“Keke memang anak yang kuat. Entah sudah berapa banyak air mata yang saya keluarkan, tapi tidak sebanding dengan air matanya. Saya hanya tidak ingin kehilangan anak saya.. saya mencintai dia, saya ingin dia selalu ada di sisi saya..” (SKUT : 194).

Akhir cerita dalam novel ini memberikan ruang kepada pembaca untuk merasakan suatu bentuk protes atau kritik terhadap Tuhan. Keadaan tersebut dapat dirasakan pembaca ketika adanya pembaca yang mengalami hal serupa, yaitu ketika perjalanan hidup tersebut ada dalam kehidupan pembaca. Misalnya seorang pembaca tersebut, sanak, atau kerabat pembaca yang harus mengalami tragedi kematian seperti tokoh utama (kemiripan kisah). Dengan demikian, kisah klimaks yang ditampilkan dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan dengan adanya surat memberikan kesan tersendiri bagi pembaca. Surat tersebut menggambarkan suatu kekecewaan tokoh utama atas usaha sia-sia yang telah dilakukannya demi kesembuhan. Surat tersebut juga sekaligus menunjukkan kebesaran Tuhan dan tidak keberdayaannya seorang manusia. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan sebagai berikut.
“Tuhan.. andai aku bisa kembali, aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan.. andai aku bisa kembali, aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain...
Tuhan.. biarkanlah aku bisa dapat melihat dengan mataku untuk memandang langit dan bulan setiap harinya...
Tuhan.. bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi, agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku..” (SKUT : 208-209).

Unsur ketiga yang turut memberikan dampak kepopuleran pada novel Surat Kecil Untuk Tuhan ini yaitu latar belakang penulis. Agnes Davonar adalah penulis yang cukup populer, baik dalam penulisan novel populer maupun blogger. Ia adalah penulis yang lebih dikenal dalam media internet, oleh sebab itulah ayah Keke memintanya untuk menuliskan kisah anaknya ke dalam blogger terlebih dahulu. Ternyata banyak pembaca yang datang merespon cerita tersebut, maka diangkatlah cerita tersebut ke dalam novel. Penulis muda ini pernah mendapatkan beberapa penghargaan seperti The best Asia-Pasifik Sony Ericson writing, The Most Influeantal Blogger, dan The best Indonesia Writing blogger. Unsur ini juga menjadi penting atas kepopuleran novel ini. Hal ini juga dikarenakan sebagian besar pembaca novel ini adalah perempuan dan kalangan remaja.

V. KESIMPULAN
Unsur-unsur yang telah dipaparkan pada bab pembahasan memberikan kesimpulan atas penelitian terhadap kepopuleran novel Surat Kecil Untuk Tuhan dengan pendekatan reader response ini. Terdapat tiga unsur yang merupakan hasil dari penelitian ini. Pembaca dalam hal ini adalah pembaca di Indonesia ternyata menyukai atau memiliki minat atau hasrat terhadap karya sastra khususnya Surat Kecil Untuk Tuhan karena diangkat dari kisah nyata. Unsur “kisah nyata” ini mampu membuat pembaca penasaran terhadap novel tersebut. Kedua, novel tersebut memiliki cerita yang dekat dengan kenyataan dan secara tidak langsung pembaca seolah terbawa ke alur yang ada dalam novel tersebut. Kisah yang bersifat haru dan mengundang kesedihan dan membuat sebagian besar pembaca menitikkan air mata (dramatik) menjadi cerita yang disukai pembaca di Indonesia. Dan ketiga, cerita tersebut dituliskan oleh seorang penulis muda yang cukup ternama di media internet sehingga memberikan ruang kepada pembaca yang sebagian besar adalah perempuan dan kalangan remaja ini mendapatkan informasi adanya novel seperti Surat Kecil Untuk Tuhan, secara tidak langsung hal ini turut menjadikan novel tersebut populer di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA
Adi, Ida Rochani. 2011. Fiksi Populer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Davonar, Agnes. 2011. Surat Kecil Untuk Tuhan. Jakarta: Inanda Published.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2005. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan
Fakta. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar